Sunan Kalijaga Dampingi Putranya Temui Pelaku Bullying di Kantor Polisi

Sunan Kalijaga Dampingi Putranya Temui Pelaku Bullying di Kantor Polisi

Tindak perundungan yang melibatkan anak pengacara kondang Sunan Kalijaga akhirnya mencapai babak yang baru. Setelah melaporkan tindakan ini ke pihak berwajib 7 bulang yang lalu. Sunan dan putranya, Sean Farrel akhirnya dipanggil Polres Metro Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaan serta proses musyawarah.

“Alhamdulillah hari ini kami hadir di Polres Metro Jakarta Selatan, untuk memenuhi panggilan di sini kepada anak/korban Muhammad Aziel Sean Farrel, undangan tuh undangan musyawarah diversi, dimana saya sebagai pelapor yang kurang lebih tujuh bulan lalu melaporkan adanya dugaan bullying dan tindak pidana kekerasan terhadap putra saya” ujar Sunan Kalijaga ketika ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan (19/10)

Pada agenda musyawarah kali ini, pihak kepolisian juga ikut memanggil pihak terlapor, alias teman-teman sekolah Sean Farrel yang diduga melakukan tindakan perundungan kepadanya. Nantinya, pihak terlapor bersama orang tuanya akan dipertemukan dengan Farrel dan Sunan.

“Hari ini tadi saya sudah diinformasikan bahwa pihak terlapor atau yang kami duga pelaku itu statusnya sudah naik, sudah naik statusnya, sehingga  hari ini si terlapor juga dipanggil, hadir, untuk sama-sama bisa dipertemukan, karena memang tahapannya seperti itu” sambungnya

Sunan Kalijaga juga membeberkan bahwa agenda musyawarah kali ini tidak hanya dihadiri oleh pihak terlapor saja. Karena, beberapa utusan dari berbagai pihak juga akan dihadirkan demi mendapatkan kata damai.

“Ada pihak sekolah, ada pihak dari Bapas, ada pihak dari Dinas Pendidikan, dan ada juga orang tua dari terlapor yang sudah hadir” lanjutnya

Meski begitu, Sunan masih enggan untuk menjanjikan lahirnya perdamaian pada agenda hari ini. Tak main-main, ia bahkan memberikan sedikit bocoran, bahwa ia dan Sean siap untuk menuntut keadilan walau harus mencapai tahap pengadilan.

“Mungkin nanti kita lihat, apakah nanti kita mau teruskan, lanjutkan sampai ke meja hijau atau bagaimana, nanti kita lihat” tambahnya lagi

Hal ini terpaksa ia lakukan untuk melahirkan efek jera. Tak hanya untuk para pelaku, tetapi juga pihak sekolah atas kelalaian mereka, hingga peristiwa kurang menyenangkan ini harus menimpa anaknya.

“Mungkin ini pembelajaran buat semua ya, semua baik itu orang tua, baik itu sekolah, guru, maupun anak-anak, artinya kalau satu tindakan yang tidak baik di lingkungan sekolah pada jam sekolah, seperti bully atau kekerasan ya tentunya ya kita harus sama-sama gitu ya, sama-sama menyikapinya dengan serius , jangan dianggap hanya kenakalan anak-anak biasa, karena sudah banyak, dan sudah kayak menjadi satu trend melakukan hal-hal seperti itu” tegasnya (FR)

#beritaterkini#beritaviral#judionline#judislot#promojudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *