Suami Diduga Selingkuh, Medina Zein Gugat Cerai Lukman Azhari Dari Dalam Penjara

Selebgram Medina Zein diketahui tengah mendekam dalam penjara atas kasus penipuan yang ia lakukan terhadap sejumlah rekan sosialitanya. Merasa hidup merana dan sendirian, Medina pun mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Lukman Azhar. 

Razman Arif Nasution, kuasa hukum Medina, secara resmi menyampaikan hal ini kepada media, belum lama ini. 

Dijelaskan oleh Razman Arif, kliennya memiliki tiga alasan kuat yang menjadi dasar gugatan cerai ini di Pengadilan Agama Bandung, Provinsi Jawa Barat.

“Kita baru saja menerima kuasa dari saudari Medina Zein, untuk mengurus perceraian dengan Lukman Azhari di Pengadilan Agama Bandung, Provinsi Jawa Barat,” ujar Razman Arief Nasuition kepada wartawan, baru-baru ini.

Razman menyebut bahwa ibu Medina sudah tidak lagi merestui hubungan pernikahan tersebut, merasa bahwa Medina telah melalui banyak masalah rumah tangga selama menikah dengan Lukman.

“Alasan Medina untuk menggugat cerai pertama, orangtuanya tidak lagi setuju, dalam hal ini ibunya, Medina bersama kembali dengan Lukman, baik Medina di dalam penjara atau setelah Medina keluar dari penjara. Orangtua Medina berulang kali menyampaikan ke saya, dia sudah tidak berkenan,” ungkap Razman.

Razman menjelaskan, “Yang kedua, Medina merasa bahwa dia menjalani hidup di dalam tahanan sendiri, dia merasa tidak di-support, maka tolong bang buatkan gugatan cerai.”

Terakhir, Medina mengungkapkan bahwa Lukman diduga melakukan perselingkuhan dan bahkan mengakui telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga. 

“Poin yang ketiga, Medina mengatakan kepada saya bahwa dia masih teringat ketika beberapa waktu yang lalu ada dugaan perselingkuhan, ada juga dugaan kekerasan sehingga Medina cukup kecewa karena itu dia mengatakan bahwa kami tidak lagi mungkin hidup bersama,” tambah Razman.

Dengan adanya gugatan cerai ini, kisah rumah tangga Medina Zein dan Lukman Azhari menjadi pusat perhatian publik, dan media akan terus mengikuti perkembangan dari kasus ini.

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Buntut Adu Mulut dengan Sopir Truk, Chef Juna Bakal Dipanggil Polisi

Baru-baru ini video Chef Juna yang terlihat marah-marah dengan sopir truk, viral di media sosial. Keduanya pun sempat adu mulut, hingga mengeluarkan kalimat yang tak pantas.

“Lo mau nyerempet gue tadi. Lo gue tegur baik-baik malah ng***,” tegur Chef Juna.

“Terus? Nyerempet nggak? Kata siapa juga gue ng***? Gue kan udah bilang, ‘Sorry, bang’,” balas sang sopir sambil merekam melalui ponselnya.

Setelah sempat berdamai namun Chef Juna dan sopir truk tersebut kembali memanas hingga akhirnya bertengkar lagi.

“Makanya ati-ati kalau nyetir,” pesan Chef Juna.

“Situ kan tadi minta an**** sama gue, sini dulu,” tagih sopir.

“Lah siapa yang bilang an****? Gua bilang ati-ati, lo pake earphone,” balas Juna.

Buntut masalah tersebut, Chef Juna dan sopir truk itu akan dipanggil polisi guna melakukan mediasi.

Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Rokhmatullah menyebut keduanya akan menjalani mediasi pada besok, Senin (19/2).

“Dari pihak pengemudi juga sudah saya telepon. Informasinya Senin dari pihak pengemudi truknya datang ke sini. Kalau bisa dua-duanya (hadir),” ujarnya.

Pemanggilan ini dilakukan agar Chef Juna dan sopir truk bisa berdamai dengan membuat surat perdamaian secara tertulis.

“Kedua belah pihak saya sudah komunikasi, nggak ada masalah apa apa sih, Pak, katanya gitu. Iya dong (bakal dimediasi), melalui telepon juga sudah kita tengahi. Nanti kita tengahi, kita harapkan kedua belah pihak datang untuk dimediasi,” lanjutnya.

beritaterkini, #beritaviral, #judionline

Selebgram Hana Hanifah Terseret Kasus Promosi Judi Online

Selebgram cantik Hana Hanifah dikabarkan terseret kasus promosi judi online. Kasus ini diusut oleh Polres Metro Jaksel setelah menerima laporan dari Lembaga Bantuan Hukum PB Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (LBH PB SEMMI) pada Senin, 6 Juni 2022 lalu.

Wakil Kasatreskrim Polres Jakarta Selatan yang juga menjabat Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menerangkan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Beberapa saksi pun telah dimintai keterangan, termasuk selebgram Hana Hanifah dan manajernya.

Dalam kasus ini, Hana Hanifah dilaporkan atas dugaan melanggar Undang-Undang ITE Pasal 45 ayat 2 juncto 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016.

“Jadi sampai saat ini saudari HH masih saksi. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” tandas dia.

“Tim penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Tiga orang saksi dari pihak pelapor, dan dua orang saksi yang diajukan dari pihak terlapor. Kemudian sudah juga dilakukan pemeriksaan terhadap saudari HH dan juga terhadap manajernya yang mengetahui seputar postingan tersebut,” kata Henrikus dalam keterangannya, Sabtu (17/2/2024).

Henrikus mengatakan, penyidik juga akan berkoordinasi dengan sejumlah ahli diantaranya ahli ITE. Hal ini dirasa penting karena laporannya menyangkut dugaan mentransmisikan dokumen elektronik yang diduga bermuatan perjudian.

“Sehingga sangat penting bagi tim penyidik untuk melakukan pemeriksaan atau koordinasi dengan ahli ITE,” ujar dia.

(Dnd)

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Pihak Sekolah Buka Suara, Sebut Anak Tamara Tyasmara Takut Berenang

Kasus kematian Dante hingga kini masih menjadi konsumsi publik. Sebagian masyarakat menilai terdapat beberapa kejanggalan dari kasus yang menewaskan bocah berusia 6 tahun tersebut. Meski Yudha Arfandi (YA) telah diamankan pihak kepolisian, masyarakat masih membutuhkan informasi lain terkait kebenaran di balik kematian anak Tamara Tyasmara tersebut.

Baru-baru ini, Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar, menyampaikan fakta baru yang menyebutkan jika Dante tak lihai dalam berenang.

“Kami melihat bahwa Dante mengalami ketakutan dan kurangnya rasa percaya diri. Hal ini terlihat dari beberapa pengamatan kami di sekolah. Saat sesi renang pertama kali diadakan, Dante terlihat sangat cemas dan enggan berpisah dari guru-gurunya,” ujar Wani.

Setelah beberapa kali sesi berenang dilaksanakan, Dante mulai menunjukkan minat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Meskipun begitu, Dante masih terlihat kurang percaya diri saat berenang.

Baca juga: Terungkap Alasan Tes Psikologi Tamara Tyasmara Harus Dilakukan Ulang

“Meskipun telah ada beberapa pelatih di kolam dan dia telah diberi panduan serta menggunakan perlengkapan renang seperti papan dan pelampung, Dante lebih memilih untuk tetap duduk di pinggir kolam sambil mengamati teman-temannya yang sedang berenang dengan pelatihnya, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam air,” tambahnya.

Wani juga menyatakan bahwa Dante selalu menjadi yang terakhir untuk melakukan aktivitas rutin dalam sesi berenang, karena pendekatan pembelajaran di sekolah tersebut lebih berfokus pada motivasi daripada paksaan. Selain itu, Wani menambahkan Dante adalah seorang anak yang ceria di sekolah, terutama setelah bertemu dengan ayah kandungnya, Angger Dimas.

“Dante bukanlah tipe anak yang spontan bercerita, tetapi beberapa kali dia bercerita setelah bertemu dengan ayahnya, meskipun tidak ada cerita spesifik. Dia hanya bercerita bahwa dia senang bermain dan menginap di rumah ayahnya. Dante mengatakan bahwa dia jarang bertemu dengan ayahnya, jadi dia sangat merindukan pertemuan tersebut,” ujar Wani, mengutip percakapannya dengan Dante.

Wani menambahkan meskipun Dante terlihat ceria, dia bukanlah seorang anak yang banyak berbicara.

“Dante adalah seorang anak yang baik dan perhatian, dan cenderung lebih tenang. Dia juga berteman dengan siapa saja dan menjadi teman bermain favorit untuk teman-teman perempuan sekelasnya,” tambahnya.

(Dnd)

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Kasus Senjata Api Dito Mahendra Dinyatakan P-21, Begini Nasib Nindy Ayunda

Pada hari Kamis (21/12), Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menggelar rilis terkait perkara dugaan kepemilikan senjata api (senpi) ilegal milik Dito Mahendra. Pada kesempatan ini, pihak kepolisian telah menyatakan bahwa kasus ini telah mencapai tahap P-21 tanda rampungnya hasil penyidikan. Kini berkas perkara pun telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Lantas bagaimana dengan nasib Nindy Ayunda selaku kekasih dari Dito Mahendra?

Ketika ditemui awak media pasca rilis Bareskrim Polri selesai diselenggarakan, kuasa hukum Dito Mahendra sendiri mengaku belum mengetahui secara pasti keterlibatan Nindy Ayunda. Lantaran, Nindy Ayunda diperiksa atas perkara lain.

“Ini kan ada perkara tersendiri, yang dalam posisi penyelidikan, kita belum tahu terlibat apa tidak kekasihnya ini” ujar Deolipa Yumara, kuasa hukum Dito Mahendra (21/12)

Meski begitu, pihak Dito Mahendra sendiri meyakini bahwa Nindy Ayunda tidak akan terseret ke dalam kasus yang kini telah rampung.

“Tapi kalau dari posisi ini, Dito sendiri gak yakin ya kekasihnya terlibat,” sambungnya

Baca Juga: Kembali Penuhi Panggilan, Nindy Ayunda Diperiksa untuk Dua Kasus
Seperti diketahui, pada bulan Mei 2023 lalu, Nindy Ayunda sempat menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal yang menjerat Dito. Kala itu, Nindy Ayunda bahkan sempat dicecar 40 pertanyaan dari penyidik.

“Tadi ada sekitar 40 pertanyaan yang sudah kita jawab tapi balik lagi ya memang sikap kita yang dari awal terkait materi pemeriksaan kita enggak bisa buka semua karena kita menghormati penyidikan,” tutur Daniel Sony Pardede, kuasa hukum Nindy Ayunda, setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri (31/5).

Kala itu, Daniel Sony Pardede pun menegaskan bahwa kliennya tidak memiliki terlibatan apapun dengan kasus tersebut.

“Mbak Nindy tidak pernah terkait, terlibat, mengetahui bahwa adanya senpi di mas Dito dirumah itu,” ucap Daniel Sony Pardede, kuasa hukum Nindy Ayunda.

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Pernah Berseteru dengan Olla Ramlan Hingga Ashanty, Nindy Ayunda Kini Batasi Circle Pertemanan

Nama Nindy Ayunda belakangan ini memang kerap menjadi perhatian. Hal ini lantaran sebelumnya Nindy menyebutkan jika Ashanty menjadi salah satu sosok yang menyebabkan rumah tangganya dengan Askara berujung perceraian. Sebelumnya Nindy juga pernah berseteru dengan Olla Ramlan lantaran dirinya diduga membicarakan Olla dibelakangnya.

Saat dikonfirmasi kembali mengenai tanggapannya akan perseteruan yang pernah mengejutkan jagad media, Nindy mengaku tak ingin terlalu ambil pusing.

“Nggak ditanggapi gimana-gimana, itu kan sudah berlalu. Jadi aku kalau itu sih setiap orang punya ceritanya. Saat Mami (Olla Ramlan) podcast ke aku, apa, gimana, Nindy kenapa?” ungkap Nindy Ayunda (24/1/2024).

Nindy Ayunda juga mengaku lebih nyaman membicarakan persoalan rumah tangganya dengan sang ibunda.

“Aku orang yang nggak suka banyak bicara sama orang. Sama sahabat aja jarang apalagi urusan rumah tangga. Itu aku tahan semua sendiri karena sudah berlalu ceritalah di podcast,” jelasnya.

“Itu jadi viral lagi karena orang, ‘Oh ternyata dulu Nindy ada masalah dengan Ashanty’. Sempat ada masalah di situ aku sempat marah, perspektif orang beda-beda,” sambung Nindy Ayunda.

Nindy Ayunda saat itu mempertanyakan alasan Ashanty tidak memberitahunya. Dia pun pernah menghadapi permasalahan seperti itu dengan teman lainnya dan memilih untuk memberitahu temannya.

Namun, lagi-lagi Nindy Ayunda menegaskan semuanya sudah baik-baik saja. Hubungannya dengan Ashanty maupun Olla Ramlan sudah baik-baik saja.

“Baik, sudah baik. Pokoknya semua baik-baik saja,” tegas Nindy Ayunda.

Mengambil hikmah dari masalahnya, Nindy Ayunda memilih untuk berteman secukupnya saja. Bukan pertemanan yang sebentar-sebentar harus bersama.

“Secukupnya saja. Aku membatasi. Bagi aku sekarang kalau berteman itu cukup aja. Jadi nggak yang huru hara,” pungkasnya.

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Prabowo Minta Maaf ke Anies dan Ganjar di Penghujung Debat Kelima Capres 2024

Debat capres babak kelima tadi malam berlangsung aman dan dipenuhi dengan visi misi yang tersampaikan dengan baik. Setiap gagasan dan jawaban dari capres 01 hingga 03 dianggap mampu memenuhi ekspektasi rakyat. Pada debat terakhir juga tidak terlihat adu gimmick yang memuakkan. 

Pada penghujung debat, setiap paslon pun menyampaikan pesan terakhir sebelum sampai pada hari pencoblosan, 14 Februari mendatang. Salah satu yang menarik perhatian adalah ketika Prabowo menyelipkan permohonan maaf untuk Ganjar dan Anies dalam pidatonya. 

“Saya atas nama Prabowo-Gibran dan atas nama Koalisi Indonesia Maju minta maaf kepada paslon 1 Pak Anies dan Pak Muhaimin dan paslon 3 Pak Ganjar dan Pak Mahfud seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Prabowo di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Saat menyampaikan pidato penutupan, Prabowo Subianto didampingi oleh Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Prabowo, proses kampanye dalam 4 bulan terakhir terkadang diselipi kata-kata yang keras. Meski demikian, Prabowo meyakini 3 pasangan calon Pilpres 2024 ini mempunyai niat baik.

“Kita baru saja beberapa bulan ini melaksanakan kampanye yang penuh semangat yang penuh dengan kontestasi, kadang-kadang penuh dengan kata-kata yang keras. Tapi itikad kita baik, saya kira tiga paslon ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Prabowo juga meminta maaf kepada KPU. Dia menegaskan pasangan Prabowo-Gibran dan dua paslon lainnya di Pilpres 2024 ingin berbuat yang terbaik kepada masyarakat Indonesia.

“Kami mohon maaf juga kepada KPU seandainya kami bertindak yang kurang pas. Keinginan kita adalah untuk berbuat yang terbaik dan kami selalu berjuang untuk yang terbaik,” pungkas Prabowo.

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Cucu Soekarno Sesalkan Pidato Guntur Soekarno Seolah Bisa Tentukan Nasib Jokowi

Belakangan ini ramai di media sosial perihal pidato Guntur Soekarno yang merupakan anak dari Presiden pertama RI. Baru-baru ini dalam kampanye Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Guntur telah mendeklarasikan jika Ganjar-Mahfud menang menjadi Presiden maka dengan hak prerogative, Ganjar-Mahfud bisa menentukan nasib Jokowi.

Pernyataannya pun menjadi viral dan disayangkan beberapa pihak tak terkecuali Mahardika Soekarno cucu dari Bung Karno.

Menurut Mahardika, Guntur perlu belajar lebih banyak lagi dari pemikiran Bung Karno dalam menjaga Indonesia ke depannya.

“Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno,” ujar Mahardhika (1/2/2024).

Mahardika menegaskan, pernyataan Guntur soal Indonesia langgeng jika Ganjar Pranowo menang, sama sekali tidak berdasar. Bahkan, kata dia, menyesatkan buat generasi muda.

“Kontestasi pilpres adalah mekanisme demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik untuk bangsa ini. Siapa pun yang terpilih menjadi presiden, maka Indonesia harus tetap utuh dan eksis seperti yang sering disampaikan oleh capres Prabowo Subianto,” kata Mahardika yang merupakan putra dari Rachmawati Soekarnoputri.

“Terkait dengan kontestasi pilpres, ada teladan yang diberikan boleh Prabowo Subianto, yaitu beliau selalu mendukung siapa pun yang menjadi pemenang  kontestasi pilpres. Sikap kenegarawanan seperti ini yang seharusnya dijadikan teladan oleh kita semua,” ungkap Mahardhika menambahkan.

Mahardika juga mengecam keras pernyataan Guntur Soekarnoputra yang menyebutkan jika Ganjar-Mahfud menjadi presiden dan wakil presiden, maka bisa menentukan nasib Jokowi dengan hak prerogatif Ganjar-Mahfud. Menurut Mahardika, pernyataan tersebut sangat tidak pantas disampaikan oleh tokoh senior sekelas Guntur.

“Karena bagaimanapun Jokowi adalah presiden terpilih yang mendapat mandat dari rakyat dan tentunya kita semua harus menghormati dan menghargai hal tersebut, tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak presiden seperti itu,” tegas dia.

Mahardika mengatakan fatsun politik yang diajarkan Bung Karno tidak seperti itu. Bung Karno, kata dia, sangat menghormati dan menghargai semua tokoh politik bangsa yang berjuang lewat jalan demokrasi.

“Bahkan Bung Karno bisa sangat akrab secara pribadi dengan tokoh politik yang berseberangan garis politiknya dengan beliau. Beliau bisa akrab dengan lawan politiknya. Sikap Bung Karno tersebut hendaknya bisa dijadikan teladan oleh tokoh-tokoh politik kita saat ini terutama mereka yang mengaku menjadi anak ideologisnya Bung Karno,” pungkas Mahardhika.

#beritaterkini#beritaviral#judionline

Jadi Tersangka Kasus Kematian Dante, Angger Dimas Akui Tak Bisa Bertemu dengan YA

Yudha Arfandi saat ini harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Seperti dikabarkan sebelumnya, Yudha Arfandi ditangkap lantaran terbukti menjadi tersangka kasus meninggalnya Dante, putra dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas.

Meski saat ini pelaku atas kematian anaknya sudah ditangkap, namun Angger Dimas mengaku jika dirinya belum bisa bertemu dengan Yudha Arfandi. Saat ditemui belum lama ini, musisi berusia 35 tahun ini mengaku tidak diberi akses untuk bertemu dengan Yudha Arfandi.

“Gak dipersilahkan,” ucap Anggep Dimas, ditemui usai menjalani tes psikologi pada Selasa (13/2).

Angger Dimas pun mengaku tidak pernah meminta untuk dipertemukan dengan Yudha Arfandi. Walau begitu, dia sempat memberikan pesan untuk kekasih dari mantan istrinya tersebut.

“Saya sih pengen nyampein aja kalo misalnya dia nonton apa yang kau tanam, itu yang kau tuai. Tabur tuai aja,” ucapnya

Di sisi lain, Angger Dimas berharap proses hukum atas kasus anaknya ini bisa terus berjalan dan tidak tertutup oleh pemilu. Dia pun menegaskan akan terus mengawal kasus ini.

“Saya sih berharap ini gak akan ketutup sama pemilu. Juga akan tetep saya kawal bagaimana pun ini nyawa anak saya,” ujar Angger Dimas. (ND)

#beritaterkini#beritaviral#judionline

5 Prediksi Kericuhan di Pemilu 2024, Ada Kecurangan Hingga Campur Tangan Tuhan

Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan kembali merasakan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2024-2029 pada tanggal 14 Februari mendatang. Meski masyarakat banyak yang menyambut antusias pemilu tahun ini, namun tidak menampik banyak muncul kekisruhan.

Terlebih nanti saat proses perhitungan suara dimulai. Terkait hal ini, paranormal hingga ahli tarot muncul mengungkapkan penerawangan mereka terkait hal yang akan terjadi pada pemilu 2024.

#beritaterkini#beritaviral#judionline